Posts
Showing posts with the label AGAMA
Show all
Ngaje Bareng Buya Syakur : Bacaan yang Benar dan Memaknai Shalat Naskah Ceramah: Ada rahasia salat yang mungkin tidak diperhatikan orang Coba kita bandingkan ibadahnya kita dengan ibadahnya orang lain kalau di tempat ibadah lain mah jemah nih di kelas kelas orang kaya di depan betul yang miskin di belakang pejabat di depan rakyat di masjid ada enggak acara begitu aturannya gimana dalam masjid yang datang duluan di depan datangnya lambat di belakang Nah kalau bapak bupati datangnya terlambat di sini di depan at di depan atau di belakang di depan mingir mingir Bupati enggak ada urusan duduk D di situ Bupati enggak ada urusan Kenapa datangnya terlambat itu itu kalau di sini Bapak nyumbang Masjid 1 miliar tapi minta booking nih di depan pengimaman buat saya boleh enggak enggak boleh karena masjid dibuat oleh Kanjeng Nabi ini untuk melebur perbedaan-perbedaan untuk mengaduk-aduk masyarakat antara orang kaya dengan orang miskin antara rakyat dan pejabat diaduk semuanya itu ya seperti itu...
Setiap kali bulan Maulid tiba, umat Islam di berbagai tempat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ. Ada yang merayakannya dengan pengajian, tahlilan, bahkan pesta rakyat. Namun, selalu muncul perdebatan: benarkah Nabi sendiri pernah memperingati hari lahirnya? Faktanya, Rasulullah ﷺ tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Bahkan ada yang menyebut peringatan Maulid sebagai bid’ah. Lalu, bagaimana kita memaknainya? Sebagian ulama menafsirkan kata maulid tidak hanya sekadar “hari lahir”, tetapi juga bisa berarti “tempat lahir”. Jika dimaknai demikian, maka memuliakan Maulid Nabi bisa berarti menghormati Makkah—tanah kelahiran beliau—yang memang disebut Allah sebagai tanah suci. Dari sini, peringatan Maulid lebih tepat dipahami bukan sebagai perayaan ulang tahun, melainkan sebagai momentum mengenang, meneladani, dan menanamkan cinta kepada Rasulullah ﷺ bagi generasi penerus.                           Sumber dari Habieb TV                      Namun, ada pesan yang jauh lebih pe...
Khalid Zeed Abdullah Basalamah (lahir 1 Mei 1975) adalah seorang pendakwah, tokoh terkemuka dalam gerakan Salafi, dan seorang pebisnis Indonesia.[1] Ia menjabat sebagai anggota dewan penasihat Syariah di Rahmatan Lil 'Alamin Boarding School di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.[2] (Selangkapnya : Wikipedia ).  Ceramah agama sejatinya bukan hanya tempat menerima informasi secara pasif, tetapi ruang untuk melatih berpikir kritis. Buya Syakur sering menekankan bahwa umat jangan hanya taken for granted  terhadap apa yang disampaikan penceramah, melainkan perlu menguji, menimbang, dan memahami konteksnya. Agama bukan sekadar dogma yang dihafal, melainkan petunjuk hidup yang menuntut akal sehat untuk memahaminya. Dengan berpikir kritis, jamaah dapat memilah mana ajaran yang bersumber kuat dari Al-Qur’an dan Hadis, serta mana yang sekadar opini pribadi penceramah. Lebih jauh, berpikir kritis dalam ceramah agama membuat umat tidak mudah terjebak pada retorika emosional atau narasi hitam-puti...