Khalid Zeed Abdullah Basalamah (lahir 1 Mei 1975) adalah seorang pendakwah, tokoh terkemuka dalam gerakan Salafi, dan seorang pebisnis Indonesia.[1] Ia menjabat sebagai anggota dewan penasihat Syariah di Rahmatan Lil 'Alamin Boarding School di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.[2] (Selangkapnya : Wikipedia).
Ceramah agama sejatinya bukan hanya tempat menerima informasi secara pasif, tetapi ruang untuk melatih berpikir kritis. Buya Syakur sering menekankan bahwa umat jangan hanya taken for granted terhadap apa yang disampaikan penceramah, melainkan perlu menguji, menimbang, dan memahami konteksnya. Agama bukan sekadar dogma yang dihafal, melainkan petunjuk hidup yang menuntut akal sehat untuk memahaminya. Dengan berpikir kritis, jamaah dapat memilah mana ajaran yang bersumber kuat dari Al-Qur’an dan Hadis, serta mana yang sekadar opini pribadi penceramah.
Lebih jauh, berpikir kritis dalam ceramah agama membuat umat tidak mudah terjebak pada retorika emosional atau narasi hitam-putih yang memecah belah. Sebaliknya, umat akan terdorong untuk bertanya, mengonfirmasi, dan mencari referensi yang lebih luas. Buya Syakur menekankan bahwa agama Islam sendiri mendorong penggunaan akal, karena akal adalah sarana untuk memahami wahyu. Dengan demikian, berpikir kritis justru memperkuat iman: bukan meragukan agama, melainkan menjaga agar pemahaman agama tetap rasional, relevan, dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan sesaat.
BERIKUT ADALAH BEBERAPA BAHAN BERPIKIR (Silakan klik Next pada Bar Slide dan Play )
> Video 1 VERSI FULL SCREEN DI SINI
> Video 2
VERSI FULL SCREEN DI SINI
